BUMN Bidik Peternakan Sapi

BUMN Bidik Peternakan Sapi
BUMN Bidik Peternakan Sapi
Meski demikian, Dahlan mengakui jika dalam kunjungan kenegaraan ke Australia lalu belum ada kepastian apakah investor Australia akan bersedia mengembangkan peternakan sapi di Indonesia. "Kalau nanti Australia sambutannya dingin, kita bisa undang Brazil," ujarnya.

 

Sebagaimana diketahui, produksi sapi Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan, sehingga setiap tahun masih harus mengimpor 300 ribu sapi. Padahal, konsumsi daging sapi di Indonesia masih sangat rendah, yakni 2,1 kilogram per kapita, jauh di bawah konsumsi daging di negara maju yang di atas 40 kilogram per kapita.

 

Saat ini pun BUMN sebenarnya sudah punya program pengembangan ternak sapi. Dahlan menyebutnya "Sa-Sa", singkatan dari Sapi Sawit. Dalam program ini, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang memiliki perkebunan sawit didorong untuk mengembangkan peternakan sapi di perkebunan sawitnya.

Menurut Dahlan, salah satu factor peternak kurang bersemangat beternak sapi adalah mahalnya harga pakan. Nah, saat ini sudah ditemukan metode untuk mengolah pelepah sawit menjadi pakan sapi. "Untuk tahap awal, PTPN I akan beternak 15 ribu sapi, PTPN III 30 ribu sapi, PTPN lainnya juga. Targetnya, bisa 100 ribu sapi," ujarnya. (owi)
Berita Selanjutnya:
Porsche Bakal Diakuisisi VW

JAKARTA - Upaya mengejar swasembada daging sapi terus dilakukan. Kali ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap menggandeng investor asing untuk


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News