BUMN Genjot Produksi Kopi Rakyat di Jawa Tengah

BUMN Genjot Produksi Kopi Rakyat di Jawa Tengah
BUMN melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara mulai melakukan intervensi di wilayah Jawa Tengah dalam kick-off Program Makmur Kopi, Rabu (5/7), di Kabupaten Temanggung. Foto dok perhutani

jpnn.com, TEMANGGUNG - BUMN melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara mulai melakukan intervensi di wilayah Jawa Tengah dalam kick-off Program Makmur Kopi, Rabu (5/7), di Kabupaten Temanggung.

Budidaya kopi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pengelolaan lahan Perhutani oleh masyarakat sekitar.

Di wilayah Kabupaten Temanggung, hampir 4.000 hektar lahan Perhutani yang telah dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya komoditas kopi dengan produktivitas 250 kg green bean per hektar per tahun.

Produktivitas ini masih sangat rendah dan perlu ditingkatkan untuk memberikan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Dalam rangka melakukan peningkatan produktivitas ini, Perhutani bersama dengan BUMN yang terlibat dalam ekosistem (hulu hingga hilir) PMO Kopi Nusantara akan melakukan pendampingan teknis budidaya yang lebih intensif.

“Targetnya, separuh dari lahan yang saat ini dimanfaatkan oleh Petani bisa kita berikan intervensi bersama dengan stakeholders di PMO Kopi Nusantara,” ujar Direktur Operasi, Natalas Anis Harjanto yang mewakili Perhutani selaku koordinator program PMO Kopi Nusantara di Jawa Tengah.

Sementara itu Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro, menyebutkan peningkatan produktivitas kopi rakyat saat ini menjadi upaya utama yang sedang diusahakan oleh seluruh stakeholders.

“Intinya, usaha kami adalah bagaimana kopi rakyat yang menyumbang 96,1% dari produksi nasional bisa terus meningkat dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani,” tutur Direktur Pemasaran PTPN Holding ini.

Budidaya kopi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pengelolaan lahan Perhutani oleh masyarakat sekitar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News