Bung Karno Bawa Semangat Kemerdekaan Indonesia untuk Persatuan Dunia

Bung Karno Bawa Semangat Kemerdekaan Indonesia untuk Persatuan Dunia
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjadi pembicara kunci dalam acara Peringatan Ke-63 Tahun Pidato Presiden Pertama RI Soekarno di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang diselenggarakan di Gedung Pusat Studi Arsip Presiden Pertama RI Ir. Sukarno Bapak Bangsa, Jalan Gajah Mada No. 111, Jakarta Barat, Sabtu (30/9). Foto: DPP PDIP

"Pancasila ideologi dunia," tegas Hasto.

"Maka Bung Karno sangat tegas di dalam pidatonya dan menolak hegemoni empat negara besar yang memiliki hak veto dikatakan tidak dapat menentukan perang dan damai, lebih tepat memiliki kekuatan untuk merusak perdamaian dan mereka tidak punya hak moril baik secara sendirian maupun bersama-sama untuk mencoba hari depan dunia," kata Hasto.

Hasto mengatakan Bung Karno bersama seluruh elemen bangsa yang baru memerdekakan Indonesia tampil di mata dunia dengan gagah berani.

"Bayangkan, belum lama kita merdeka, kita berani mengatakan empat negara hak veto Amerika Serikat, Soviet, Inggris, dan Perancis yang memegang hak veto dan kemudian tidak bisa mereka menentukan nasib dunia dan kami umat manusia khususnya bangsa Asia-Afrika yang begitu menderita karena imperialisme kemudian dihadapkan perang baru, perang nuklir yang mahadasyat dengan percobaan percobaan termo nuklir di sekitar kami," jelas dia.

Menurut dosen Universitas Pertahanan (Unhan) RI ini, gagasan itu merupakan bentuk kontemplasi bahwa peradaban dunia menghadapi ancaman terus menerus.

Hasto mengatakan PBB seharusnya direform, dan memastikan penghormatan terhadap kedaulatan bangsa karena setiap bangsa setara dan berdaulat.

"Bagi Soekarno, dunia akan damai ketika dunia bebas dari imperialisme dan kolonialisme, bebas dari penjajahan termasuk kolonialisme data kemudian penjajahan dengan instrumen teknologi keuangan karena itu suatu penjajahan baru dan kemerdekaan Indonesia ditunjukan untuk membebaskan umat manusia dari berbagai bentuk penjajahan itu," kata Hasto. (Tan/jpnn)


Keresahan-keresahan itu, lanjut Hasto, yang membuat Bung Karno menyampaikan pidatonya berjudul To Build the World Anew.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News