Bung Karno Bukan Pencipta Pancasila

Bung Karno Bukan Pencipta Pancasila
Bung Karno menerima gelar doktor honoris causa dari UGM di Siti Hinggil, Keraton Yogya, 19 September 1951. Foto: Dok. UGM.

Akan tetapi, "Paduka Yang Mulia adalah yang untuk pertamakalinya melahirkan dan mengusulkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat pada hari tanggal 1 Juni 1945 dalm sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan."

Begitu bunyi pidato Notonagoro di lembaran yang kesekian. Arsip dokumen pidato itu masih ada.

Kini, tiba gilaran Bung Karno. Dia naik podium. Mengedarkan pandangan. Dan lalu mulai menyapa...

Tuanku Presiden Universitet Gadjah Mada, tuanku promotor, tuan-tuanku para mahaguru, curator, sekalian tuan-tuan dan nyonya-nyonya...

Saudara-saudara…saya mengungucap terimakasih kepada Universitas Gadjah Mada atas kemurahan hatinya, memberikan kepada saya gelaran doktor honoris causa.

Tatkala beberapa waktu yang lalu oleh pihak Gadjah Mada diberitahukan kepada saya akan niatnya hendak memberikan gelaran itu kepada saya, dan ditanyakan kepada saya apakah saya mau menerimanya, maka sebenarnya buat sejurus waktu timbullah beberapa keraguan di dalam hati saya. Apakah pantas saya menerima predikat yang setinggi itu?

Saya bukan ahli pengetahuan. Saya bukan yang orang namakan "een geleerde". Saya belum pernah menulis sesuatu buku yang pantas orang namakan satu prestasi wetenschap-pelijk.

Pandai pula Si Bung kita ini merendah. Merujuk arsip dokumen pidatonya hari itu, dia menerima gelar itu karena…

UNIVERSITAS Gadjah Mada menganugerahi Bung Karno gelar Doktor Honoris Causa sebagai pencipta Pancasila. Namun, Si Bung enggan disebut pencipta Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News