Buntut Referendum, Kurdistan dan Iraq di Ambang Perang

Buntut Referendum, Kurdistan dan Iraq di Ambang Perang
Warga Kurdi Irak prokemerdekaan. Foto: kurdistan24.net

Juru Bicara Peshmerga Brigjen Bahzad Ahmed mengungkapkan, pertempuran di selatan Kota Kirkuk telah menelan banyak korban jiwa. Pasukan pro pemerintah telah membunuh banyak orang di Tuz Khurmatu dan Daquq serta membakar rumah-rumah mereka.

Dua wilayah itu berada 75 kilometer dari Kota Kirkuk. Ahmed tak menyebutkan berapa orang yang meninggal.

Untuk membalas pemerintah Iraq, KRG sudah ancang-ancang menghentikan produksi minyak di pusat pengilangan di Kirkuk. Minyak dan gas alam memang menjadi daya tarik utama Provinsi Kirkuk.

Wilayah seluas 9.679 kilometer persegi itu memiliki banyak tambang minyak. Mayoritas penduduknya adalah orang Kurdi. Tapi, di ibu kota, banyak orang Arab alias Iraq asli dan Turkmenistan.

Sementara itu, pasukan koalisi AS menyatakan bahwa apa yang mereka lihat bukanlah sebuah serangan. Melainkan hanya pergerakan kendaraan militer yang terkoordinasi.

Saat perang malawan militan ISIS, pasukan koalisi AS mendukung pemerintah Iraq maupun pasukan Peshmerga.

Versi mereka, baku tembak yang terjadi sebelum Subuh disebabkan kesalahpahaman dan tidak disengaja karena situasi saat itu yang gelap dan membuat penglihatan terbatas.

”Pasukan koalisi tidak mendukung tindakan pemerintah Iraq maupun KRG di dekat Kirkuk,” bunyi pernyataan pasukan koalisi AS. (Reuters/BBC/RT/sha/c21/any)


Pemerintah Kurdi dibuat berang manuver Iraq yang mengambil alih kekuasaan di Provinsi Kirkuk


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News