Buronan Yosias Parinussa Akhirnya Ditangkap

Buronan Yosias Parinussa Akhirnya Ditangkap
Tim Kejari Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru menangkap Yosias Parinussa, terpidana 6 tahun penjara kasus korupsi dana PNPM Mandiri Perdesaan Kepulauan Aru tahun 2011 dan 2012, Selasa (10/5). ANTARA/HO/Kejati Maluku

jpnn.com, AMBON - Buronan Yosias Parinussa akhirnya ditangkap tim Kejari Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, di Kota Ambon.

Yosias merupakan satu dari tiga terpidana korupsi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kabupaten Kepulauan Aru tahun anggaran 2011 dan 2012.

"Yosias diciduk jaksa sesuai putusan MA RI Nomor 1677 K/Pid.Sus/2018 tanggal 19 November 2018 dengan vonis penjara selama 6 tahun," kata Kasi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Maluku Wahyudi Kareba di Ambon, Selasa.

Terpidana sebelumnya juga divonis membayar denda Rp 300 juta subsider 6 bulan kurungan dan uang pengganti Rp 914 juta subsider 2 tahun penjara.

Dua rekan Yosias yang telah ditangkap sebelumnya pada bulan lalu adalah Sahabudin Belsigaway yang bersembunyi di Kabupaten Kepulauan Aru dan Amandus Ohoiwutun alias Nandy yang ditangkap di Kabupaten Maluku Tenggara.

Sementara Yosias ditangkap tim Kejari Kepulauan Aru di kawasan Gunung Nona Lorong RCTI-SCTV Jalan Pensit RT 4/RW 4 Dusun Naherm Negeri Amahusu Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon).

Penangkapan dilakukan setelah mendapatkan informasi keberadaan terpidana sejak minggu lalu, kemudian Kasi Pidsus Sisca Taberima dan Kasi Datun bersama Kasubsi Dik Kejari Dobo diperintahkan Kajari segera melakukan penangkapan.

"Dengan ditangkapnya Yosias, yang selama ini sudah terpantau aparat kejaksaan, maka tiga pelaku dalam perkara korupsi dana PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Kabupaten Kepulauan Aru tahun anggaran 2011 dan 2012 yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,520 miliar, semuanya telah diamankan," ujar Wahyudi.

Yosias Parinussa menjadi buronan dalam perkara korupsi dana PNPM Mandiri Perdesaan yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,520 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News