Bustanul Arifin Sebut Korporasi Petani Kopi Mampu Tingkatkan Kesejahteraan

Bustanul Arifin Sebut Korporasi Petani Kopi Mampu Tingkatkan Kesejahteraan
Ilustrasi. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong pembentukan korporasi petani kopi.. Foto : Irwansyah Putra/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong pembentukan korporasi petani kopi.

Hal itu dilakukan lantaran mampu meningkatkan produksi kopi sekaligus kesejahteraan petani.

Guru Besar Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Alam, Universitas Lampung Bustanul Arifin mengatakan Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu sentra provinsi penghasil kopi di Indonesia.

Menurut dia, kopi Jawa Barat memiliki ciri khas tersendiri yang biasa disebut Java Preanger.

“Petani kopi Kabupaten Bandung membentuk suatu kelembagaan petani yang bertujuan meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani," kata Bustanul saat dihubungi, Rabu (15/6).

Lebih lanjut, Bustanul mengatakan Provinsi Jabar memiliki luas areal kopi hampir tersebar di seluruh kabupaten dengan luas 49,83 ribu ha dengan produksi 22,98 ribu ton dan produktivitas sebesar 786 kg/ha.

Kopi Perkebunan Rakyat (PR) Provinsi Jabar seluas 49,68 ribu ha dengan produksi sebesar 22,92 ribu ton dan produktivitas sebesar 786 kg/ha.

Adapun produksi kopin terdiri dari kopi robusta seluas 18,64 ribu ha dengan produksi sebesar 10,12 ribu ton dan produktivitas 835 kg/ha, serta kopi arabika seluas 31,04 ribu ha dengan produksi sebesar 12,8 ribu ton dan produktivitas 754 kg/ha.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong pembentukan korporasi petani kopi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News