Bustanul Arifin Sebut Korporasi Petani Kopi Mampu Tingkatkan Kesejahteraan

Sebelumnya, kata dia, koperasi kopi di Bandung berdiri, tetapi untuk mendapatkan stok kopi masih diperoleh melalui distributor atau pedagang besar, sehingga nilai tambah produk kopi tidak bisa dinikmati langsung oleh petani.
Di sisi lain, perkebunan kopi di Kabupaten Bandung masih mengalami beberapa permasalahan.
Salah satunya adalah produktivitas yang belum maksimal.
Oleh karena itu, pengembangan korporasi petani kopi di Kabupaten Bandung dinilai sangat tepat sasaran.
Saat ini untuk meningkatkan produktivitas dan mutu dari kopi java preanger, pengembangan kawasan kopi disisi hilir terus dilakukan dengan penggunaan benih unggul kopi bersertifikat, budi daya kopi yang sesuai GAP dan GMP, serta ramah lingkungan.
“Melalui gerakan tanam kopi yang pernah digalakan pada awal 2022 di Kabupaten Bandung dulu oleh Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, diharapkan juga menjadi solusi jangka panjang untuk mendukung suplay bahan baku kopi sebagai bisnis korporasi petani,” katanya.
Tidak hanya itu, saat ini pengembangan areal kopi di Kabupaten Bandung ini juga berkolaborasi dengan Perhutani dengan penyediaan lahan melalui mekanisne LMDH.
Sehingga selain untuk tujuan pemenuhan rantai pasok kopi berkelanjutan juga bertujuan untuk konservasi dan meminimalkan deforestasi dan degradasi hutan.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong pembentukan korporasi petani kopi.
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Waspada, Ini 3 Penyebab Perut Terasa Mual Setelah Minum Kopi
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Peringati Hari Kartini, PIKK PLN IP UBH Gelar Workshop Kembangkan Bisnis Kopi Rumahan