Butet Sempat Salah Sangka soal Ganjar Pranowo, Akhirnya Tercerahkan dan Merasa Plong

Butet Sempat Salah Sangka soal Ganjar Pranowo, Akhirnya Tercerahkan dan Merasa Plong
Budayawan Butet Kartaredjasa menjadi pembicara bedah buku 'Membongkar Pikiran Ganjar' karya Hamid Basyaib di Perpustakaan Freedom Institute, Jakarta Selatan, Kamis (14/9). Foto: Ricardo/JPNN.com

Butet menyebut Ganjar bisa menjelaskan konsep-konsep besar dengan bahasa sederhana sehingga orang awam pun memahaminya.

"Misalnya, saya tidak paham makna bonus demografi dan hubungannya dengan perekonomian negara. Ternyata pengertian hal ini bisa dipahami semudah itu," ucap Butet.

Selain itu, Butet juga percaya pada kebebasan berpendapat yang terjamin jika Ganjar menjadi presiden.

Butet menilai Ganjar bukanlah sosok antikritik, bahkan menganggap kritik merupakan hal penting bagi pemerintahan.

"Dia juga meyakini pentingnya kehidupan pers yang bebas," imbuh Butet.

Seniman berjuluk Raja Monolog itu juga menangkap ide Ganjar tentang bagaimana seharusnya hubungan ideal agama-agama di Indonesia tanpa harus memonopoli kebenaran.

"... hati saya terasa plong," kata Butet.

Putra maestro tari Bagong Kussudiarjo itu menilai Ganjar memahami aspek-aspek kebudayaan dan kesenian, termasuk yang terkait dengan sisi ekonominya.

Budayawan Butet Kartaredjasa sempat menduga Ganjar Pranowo yang kini menjadi capres seperti kebanyakan politikus lain yang plin-plan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News