Buya Hamka...Lahir Dari Rambut Turun Ke Bahu

Buya Hamka...Lahir Dari Rambut Turun Ke Bahu
Buya Hamka. Foto: Public Domain.

Penawar Teluh

Sekadar catatan, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi juga guru dari Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan Hasyim Asy'ari (pendiri NU).   

Rasul mengajak serta istrinya. Fatimah yang masih bayi tinggal di kampung dalam asuhan neneknya. 

Ketika mengutarakan apa yang dialaminya kepada sang guru, Ahmad Khatib meyakinkan bahwa iman dan ibadah sudahlah cukup untuk melindungi diri dari ancaman teluh.

“Rasul diperingatkan untuk bangun pada tengah malam, melakukan sembahyang khusus, nawafil. Kata Khatib, dengan demikian tidak ada roh jahat yang dapat melawan kamu. Kalau pun kamu diserangnya, enyahkanlah dengan mengingat atau menyebut nama tuhan. Percayalah!” begitu dilansir Peacock.

Raihana akhirnya meninggal di Mekah saat melahirkan anak kedua. Dan si anak juga meninggal sehari setelah dilahirkan. 

Pada 1906 Haji Rasul pulang kampung. Ia menikahi Safiyah, adik Raihana yang ketika itu berumur 15 tahun. 

Urang awak mengistilahkan ini dari rambut turun ke bahu. 

Meminjam istilah urang awak, Buya Hamka anak dari pasangan suami istri yang cintanya dari rambut turun ke bahu. Wenri Wanhar - Jawa Pos National

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News