BW dan Luhut Berdebat di MK, antara Senioritas Vs Tuduhan Bermain Drama

BW dan Luhut Berdebat di MK, antara Senioritas Vs Tuduhan Bermain Drama
Bambang Widjojanto pada sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta, Selasa (18/6). Foto: Ricardo/JPNN

Hakim MK Saldi Isra lantas merespons pernyataan BW. Menurut Saldi, MK hanya mengizinkan kubu Prabowo - Sandi menghadirkan 15 saksi dan dua ahli pada persidangan sengketa Pilpres 2019.

"Pak Bambang menentukan yang besok akan kami ambil sumpahnya. Jangan berikan beban itu kepada Mahkamah," ucap Saldi merespons ucapan BW.

Saldi juga meminta BW tidak mendramatisasi keadaan dengan meminta saksinya mendapat perlindungan dari LPSK. MK, kata Saldi, selalu menjamin keselamatan saksi dihadirkan dalam sidang sengketa Pilpres.

Di tengah perdebatan itulah Luhut menyampaikan pendapatnya. Advokat senior itu meminta BW dan kuasa hukum Prabowo - Sandi bisa memastikan adanya ancaman terhadap saksi.

Luhut tak mau bila sidang MK menjadi ajang mendramatisasi ancaman terhadap saksi yang faktanya tak terbukti. "Jadi seolah-olah drama yang tidak memperhatikan orang lain dalam persidangan ini," terang Luhut.

BW lantas memotong ucapan Luhut. BW mengaku tidak terima disebut tengah memainkan drama ketika berbicara keselamatan saksi.

Sebaliknya, BW justru menilai Luhut yang tengah bermain drama di sidang sengketa Pilpres 2019. "Ada pernyataan-pernyataan yang tidak tepat. Drama-drama seperti ini. Jangan bermain drama di sore hari yang itu tidak pantas dilakukan oleh seorang bernama Luhut," tutur BW.

Luhut lantas memotong ucapan BW. Dia menilai BW tidak menghormati senior karena memotong ucapannya di persidangan.

Suasana sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (18/6) sempat hangat oleh perdebatan antara Bambang Widjojanto dengan Luhut M Pangaribuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News