BW Sebut Menjadi Pegawai KPK Lebih Sulit ketimbang Jadi Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto angkat bicara terkait polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai lembaga anti rasuah itu menjadi ASN.
Dia menilai dengan adanya TWK itu, syarat untuk menjadi ASN di KPK lebih sulit dibandingkan dengan menjadi pegawai di instansi lain.
Pria yang akrab dipanggil BW itu membandingkan proses rekrutmen di KPK dengan instansi lain, termasuk syarat untuk menjadi kepala daerah.
"Menjadi anggota dewan atau kepala daerah, menjadi hakim agung bahwa anda punya integritas itu, buat pernyataan tunduk pada UUD. Ini (pegawai KPK, red) diuji," kata Bambang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (3/6).
Lebih lanjut, BW menyebut dengan perbandingan proses rekrutmen itu, telah terjadi diskriminasi terhadap para pegawai KPK.
"Untuk menjadi anggota KPK jauh lebih sulit ketimbang jadi hakim konstitusi, jadi kepala daerah, jadi presiden sekalipun," tegas pendiri KontraS itu.
Pria yang juga pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW) itu juga menyebutkan ada kepentingan lain di balik lulus atau tidaknya pegawai KPK menjadi ASN.
"Sekarang kepentingannya apa? Itu yang penting," pungkas Bambang Widjojanto. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Bambang Widjojanto angkat bicara terkait tes wawasan kebangsaan atau TWK terhadap pegawai KPK.
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Gerakan Rakyat Gandeng BEM UIN Jakarta dan Unindra Bahas Revisi UU ASN
- Dipilih Presiden Langsung, Raffi Ahmad jadi Pembawa Acara Peringatan Hari Buruh
- Pramono Wajibkan ASN DKI Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Laporan Pakai Swafoto
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Honorer Gagal Tes PPPK Tahap 2, RPP Turunan UU ASN Harus Mengakomodasi, Begini Penjelasan BKN
- Rapelan TPP ASN Segera Cair, Alhamdulillah
- 4.000 ASN Rejang Lebong segera Terima TPP, Anggaran Sudah Disiapkan