ByteDance Berniat Menjual Aset TikTok ke Pesaingnya

ByteDance Berniat Menjual Aset TikTok ke Pesaingnya
Ilustrasi logo aplikasi Tiktok. Foto: Antara

Sumber mengklaim otoritas akan bersikeras bahwa data dan teknologi pengguna TikTok tetap berada di dalam perbatasan India.

Aturan China yang cukup baru tentang ekspor teknologi diperkirakan akan memperumit negosiasi lebih jauh.

Namun, kemungkinan besar kedua pemerintah akan menyetujui kesepakatan akhir yang dimediasi SoftBank antara ByteDance dan InMobi Pte itu.

Nasib malang TikTok di India dimulai pada pertengahan tahun lalu ketika pemerintah India mengeluarkan larangan awal, dengan alasan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan negara.

Pada saat itu TikTok memiliki 200 juta basis pengguna di India dan ratusan karyawan lokal.

Sejak itu, sebagian besar mantan karyawan tertarik pada aplikasi dalam negeri saingan TikTok yang bermunculan dan tumbuh pesat dengan harapan mengisi kekosongan pasar.

Glance atau Glance Digital Experience sesuai nama lengkapnya, mitra yang paling mungkin dalam kesepakatan transfer aset yang disebutkan di atas, jelas merupakan salah satu nama terbesar.

Induknya, InMobi, didirikan oleh alumnus Harvard Business School Naveen Tewari dan merupakan unicorn pertama di India -- istilah untuk menunjukkan perusahaan rintisan atau startup bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS.

ByteDance sebagai peruaahaan induk TikTok mulau mencari cara untuk menyelamatkan asetnya di India.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News