Cabai Rawit Ungkit Inflasi Kabupaten Jember

Cabai Rawit Ungkit Inflasi Kabupaten Jember
Cabai rawit merah di salah satu pasar. Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

Sebelas kelompok pengeluaran, lanjut dia, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan empat kelompok pengeluaran stabil.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,51 persen, dan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok transportasi sebesar 0,02 persen," papar Arif.

Pada kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terbesar adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,77 persen, dan kelompok yang mengalami deflasi terendah adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.

Di delapan kota IHK di Jawa Timur, tercatat tujuh kota mengalami inflasi dan satu mengalami deflasi.

Tujuh kota yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,29 persen. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Jember sebesar 0,12 persen, Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,09 persen, Kota Madiun sebesar 0,08 persen, Kota Kediri sebesar 0,07 persen.

Inflasi pada Kota Probolinggo sebesar 0,05 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,02 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi adalah Kota Malang sebesar 0,01 persen, sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,32 persen. (antara/jpnn)

Kenaikan harga cabai rawit memicu inflasi di daerah tersebut. Sementara itu bahan pokok lain justru deflasi. Simak selengkapnya.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News