Cabut Keistimewaan Bulog dalam Impor Bawang Putih

Cabut Keistimewaan Bulog dalam Impor Bawang Putih
Bawang putih. Foto: JPG/Pojokputih

Terkait dengan penugasan Bulog untuk melakukan impor 100 ribu ton bawang putih, dia menilai berpotensi jadi senjata makan tuan.

"Kalau (Bulog) tidak punya infrastruktur terkait, ya tentu biaya tinggi, karena harus pinjam gudang yang cocok untuk bawang putih, cost lagi disana. Sehingga tujuan utama untuk amankan pasokan bawang putih jadi terganggu," kata Andreas.

Masalah distribusi dari Bulog ke tingkat pasar juga harus dipertimbangkan secara matang. "Belum lagi masalah jaringan distribusinya. Karena tidak mungkin Bulog petugasnya diturunkan jualan bawang putih di pasar," katanya.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution sebelumnya memerintahkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor bawang putih sebesar 100.000 ton. Impor ini untuk mengendalikan harga bawang putih yang mengalami kenaikan. Bulog, dalam impor kali ini diberikan keleluasaan tanpa harus memenuhi syarat tanam, 5 persen dari impor yang dilakukan, sebagaimana berlaku untuk pihak swasta. (dil/jpnn)


Pemerintah didesak membatalkan perlakuan istimewa yang diberikan kepada Bulog dalam mengimpor bawang putih.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News