Cadangan Menipis, Migas Geser ke Pantai
Jumat, 17 Juni 2011 – 10:12 WIB
Yakni, Blok Bulu Rembang (Offshore East Java), Blok Timor Sea I dan II (Offshore Nusa Tenggara Timur), Blok Halmahera I, II, dan III (Offshore North Maluku), Blok West Aru I dan II (Offshore Maluku), serta Blok Arafura Sea (Offshore Maluku).
Baca Juga:
Pergeseran industri migas ke offshore itu membuat industri migas makin padat modal dan padat teknologi karena operasional di offshore jauh lebih kompleks daripada onshore. ’’Termasuk, dukungan dari industri pelayaran nasional,’’ ujarnya.
Menurut Evita, hal itu menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Industri pelayaran nasional dapat terlibat dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas lepas pantai melalui penyediaan kapal-kapal untuk kegiatan survei seismik, geofisika, dan geoteknik.
Selain itu, penyediaan kapal untuk pengeboran migas lepas pantai, seperti jack-up rig, swap barge rig, tender assist rig, semi-submersible rig, dan deep water ship. ’’Konstruksi lepas pantai membutuhkan kapal-kapal yang memiliki fasilitas derrick, crane, pipe and cable laying, serta subsea umbilical riser flexible (SURF) laying,’’ katanya.
JAKARTA – Tantangan yang dihadapi industri migas makin berat. Potensi cadangan migas di darat (onshore) makin sulit didapat sehingga perburuan
BERITA TERKAIT
- PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-10 Antisipasi Pertumbuhan Positif di Sektor Properti
- Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bukan untuk Menggantikan Pertalite
- Dukung Program Pemerintah, Arsari Tambang Resmi Bangun Pabrik Hilirisasi Timah
- Pembiayaan Porsi Haji Plus Pegadaian Bikin Perjalanan Haji jadi Lebih Terencana
- Semarak Pembukaan Megabuild dan Keramika Indonesia
- Rumah BUMN Pekanbaru Raih Penghargaan Internasional dari Global Business Magazine