Cadangan Menipis, Migas Geser ke Pantai

Cadangan Menipis, Migas Geser ke Pantai
Cadangan Menipis, Migas Geser ke Pantai
JAKARTA – Tantangan yang dihadapi industri migas makin berat. Potensi cadangan migas di darat (onshore) makin sulit didapat sehingga perburuan beralih ke lepas pantai (offshore). Imbasnya, industri migas kian terkait erat dengan industri pelayaran.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengatakan, hingga kini mayoritas wilayah kerja (WK) migas memang masih berada di daratan. ’’Namun, ke depan industri migas bergeser ke offshore,’’ ujarnya di Jakarta, Kamis (16/6).

Data Ditjen Migas menunjukkan, di antara total 288 WK migas nasional, 52 persen berada di daratan, sedangkan 48 persen di lepas pantai. Perinciannya, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) eksplorasi 160 WK, KKKS pengembangan 13 WK, dan KKKS produksi 55 WK.

Evita menyebut, di antara 19 WK migas baru yang ditawarkan pada semester I 2011, hanya 10 persen yang berada di daratan, sedangkan 90 persen lainnya di lepas pantai di Kawasan Timur Indonesia. Bahkan, untuk WK migas yang ditawarkan melalui lelang reguler, semuanya merupakan blok migas offshore.

JAKARTA – Tantangan yang dihadapi industri migas makin berat. Potensi cadangan migas di darat (onshore) makin sulit didapat sehingga perburuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News