Cakra Manggilingan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Tepat 20 tahun yang lalu, pada 11 September, serangan teror terhadap Menara Kembar WTC (World Trade Center) New York menjadi alarm yang mengagetkan Amerika.
Selama ini Amerika merasa sebagai negara yang paling kuat dan aman di dunia. Namun, ternyata Amerika kebobolan oleh serangan teror yang langsung menghunjam di jantung peradabannya.
Para penyerang membajak pesawat komersial dan mengarahkannya untuk menabrak menara WTC, sebuah pusat perdagangan internasional yang menjadi simbol kedigdayaan Amerika.
Serombongan pembajak lainnya menguasai pesawat komersial, dan mengarahkannya ke Pentagon, kompleks departemen pertahanan Amerika, yang menjadi simbol kedigdayaan militer Amerika.
Serangan ke Pentagon bisa dilumpuhkan. Penumpang di dalam pesawat melawan, dan membuat pesawat tidak terkendali dan jatuh sebelum mencapai Pentagon di Washington.
Namun, serangan ke WTC terlalu terlambat untuk dihentikan. Mohammad Atta dan 18 penyerang menguasai pesawat dan mengarahkannya ke Menara Kembar dan menabrakkannya. Menara tertinggi di dunia itu runtuh dalam waktu dua jam. Korban meninggal mencapai 3.000 orang.
Dunia tidak sama lagi sejak itu. Amerika kaget oleh alarm mendadak, dan terbangun dari mimpi.
Seluruh Amerika memasang bendera setengah tiang secara serentak, tanpa komando. Nasionalisme dan patriotisme masyarakat Amerika terusik karena serangan ini.
Uni Soviet mundur, NATO mundur, Amerika Serikat juga mundur. Nasib Afghanistan berada di tangan mereka sendiri.
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros