Capeknya Pasien BPJS, ‎Ingin Sembuh Harus Sabar Antri

Capeknya Pasien BPJS, ‎Ingin Sembuh Harus Sabar Antri
Pasien BPJS antri hingga tertidur, di RSUD Depok. Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

"Suami saya pengangguran, tapi saya nggak dapat BPJS gratis. Saya bayar BPJS kelas tiga untuk enam orang per bulan," ujar Mpok Ning.
 
Dia mengaku sudah menggunakan fasilitas BPJS untuk operasi mata dan sakit lainnya. Baginya antri di setiap loket hal biasa‎ lantaran pengguna kartu BPJS sangat banyak. 

Dari sisi pelayanan dokter, baik Rosita maupun Mpok Ning menilai sangat baik. Kendati dari pengamatan JPNN, setiap pasien hanya diperiksa tidak sampai lima menit. Begitu datang, ditanya sakit apa dan langsung dikasi resep.

Rosita dan Mpok Ning memang belum pernah ke dokter umum apalagi spesialis di rumah sakit besar. Sehingga keduanya mengganggap layanan yang diberikan dokter sangat baik. Meski cara dokter memeriksa dalam posisi duduk, bagi mereka itu hal wajar.

"Baik-baik saja tuh, buktinya kami sembuh. Kalau harus tiduran mah lama nunggunya," celetuk Mpok Ning.

Berbeda dengan pendapat Abdullah Kadir, ‎Karyawan di salah satu perusahaan swasta ini mengaku kurang puas. Karena standar pemeriksaannya tidak terpenuhi. Pasien hanya diberikan waktu konsultasi lima menit. 

"Bagaimana bisa deteksinya bagus kalau cuma kop sana-kop sini, tekan perut kanan pe‎rut kiri dalam posisi duduk lagi. Untungnya saya tinggal berobat lanjutan, jadi dokternya tingga lihat hasil pemeriksaan laboratorium dari rumah sakit sebelumnya," tutur Abdullah yang tiap bulan membayar iuran BPJS kelas satu.

Sementara Dewi Fatimah, staf RSUD Depok mengatakan, pemeriksaan berlangsung cepat karena pasiennya bejibun. Seharusnya standar jam kerja dokter hanya dua sampai tiga jam. Namun di RSUD, seorang dokter bisa bekerja seharian.

"Jadi bukan cuma pasien yang menunggu seharian, dokter juga. Mulai jam sembilan sampai habis pasiennya. Kalau pasiennya banyak bisa sampai sore loh. Intinya di sini, pasien dan dokter harus sama-sama sabarlah," tandasnya‎. (esy/jpnn)

SEHAT itu mahal. Istilah itu begitu populer di masyarakat. Namun sekarang, ada tambahan satu istilah lagi yakni mau sembuh harus sabar. Kalimat ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News