Cara Kampanye PSI Dianggap Blunder Makanya Elektabilitas Kecil

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terancam tidak lolos ke parlemen setelah pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2019. Sebab, PSI hanya mengantungi elektabilitas kecil sebesar 0,2 persen berdasarkan survei Voxpol Center.
Pangi mengatakan, cara kampanye PSI yang mengakibatkan elektabilitas partai tidak besar. Partai yang dipimpin Grace Natalie itu hanya mau berbicara tentang isu minoritas.
"Dari segi isu, dia menang soal minoritas, isu pluralisme, kebinekaan, poligami, Pancasila. Menang di isu itu. Namum itu isu minoritas," kata dia.
BACA JUGA: Survei LSI Denny JA Ungkap Penyebab Elektabilitas PSI Jeblok
Dia mengatakan jika pemilih minoritas tidak lah besar. Di sisi lain, PSI justru mengabaikan isu mayoritas. Bahkan, kata dia, PSI terkesan tidak akrab dengan pemilih mayoritas.
"Isu mayoritas harus juga disenangkan. Saya lihat itu, PSI mau melawan isu mayoritas. Itu menurut saya blunder. Karena yang memilih itu kan mayoritas," pungkas dia.
Voxpol Center melakukan survei pada 18 Maret sampai 1 April 2019. Survei melibatkan 1.600 responden di seluruh provinsi Indonesia yang telah berusia 17 tahun ke atas dalam survei ini.
Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka dengan margin of error survei sebesar 2,45 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Dari hasil survei yang Voxpol Center PSI hanya mengantungi elektabilitas kecil sebesar 0,2 persen.
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi