Cari Benda Kuno, Katedral Ini Buka Tempat Pembuangan Sampah untuk Umum

"Kami menemukan banyak peralatan tua, yang terlihat seperti berasal dari abad ke-19, potongan besi dan logam lainnya, manik-manik, mungkin mereka berasal dari bros topi ... sehingga penemuan ini benar-benar memuat banyak hal, dari sesuatu yang tak menarik hingga segala sesuatu yang membuat kita tertarik , "terangnya.
Ia mengatakan, kota pelabuhan di pesisir pernah menjadi eksportir minuman ringan terbesar di Australia Barat.
Pastor Robert lantas menyambung, mereka telah menemukan botol kaca lama dari perusahaan yang sudah tutup sejak lama.
"Perusahaan-perusahaan ini sekarang telah menghilang, namun bekas peninggalan mereka ada di timbunan tanah warisan yang mereka tinggalkan," ujarnya.
Ia mengutarakan, banyak sisi dari tempat pembuangan sampah tersebut sudah digali dan diaduk-aduk.
"Sayangnya, para pemulung telah masuk ke daerah ini dan mengambil yang terbaik dari apa yang tertimbun, tapi mungkin ada beberapa benda yang belum tergali," kata Pastor Robert.
"Dengan sedikit keberuntungan kami bisa menemukan beberapa koleksi botol yang tertinggal," tambahnya.
Sebuah tempat pembuangan sampah bersejarah di Katedral Geraldton telah dibuka untuk publik demi pencarian benda arkeologis dari akhir abad ke-19.Tempat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan