Cari Uang untuk Pulang, Duda Tewas Tersambar Petir

Cari Uang untuk Pulang, Duda Tewas Tersambar Petir
Cari Uang untuk Pulang, Duda Tewas Tersambar Petir

jpnn.com - TAPANULI TENGAH - Samasudi Telaumbanua, 30, tewas mengenaskan. Duda anak empat itu meregang nyawa lantaran tersambar petir di kebun karet di Sijambu-jambu, Desa Pagaran Julu, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara kemarin (14/1) sekira pukul 17.00 WIB. 

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Metro Siantar (JPNN Group), Samasudi baru merantau sejak sebulan lalu. Di Tapteng dia tinggal di rumah tantenya, Moniati Gea, 46. "Mungkin inilah jalan Tuhan untuk menjemput dia," kata Moniati.Rabu (15/1). 

Moniati menceritakan, tujuan kedatangan Samasudi dari Nias, kampung halamannya ke Tapanuli Tengah hanya untuk sekedar jalan-jalan. 

Namun karena tidak punya uang buat ongkos pulang ke kampung, Samasudi kemudian bekerja sebagai buruh sadap getah di kebun karet milik Marolop Sihombing di Sijambu-jambu.

"Dia bekerja keras untuk cari ongkos pulang," ujar Moniati. 

Sore kemarin hujan memang terus mengguyur Tapanuli Tengah. Nah, saat asyik menyadap karet, tiba-tiba petir menyambarnya. Setelah sempat mendapatkan pertolongan, nyawa Samasudi tak bisa diselamatkan.

Moniati sendiri mengaku tidak punya firasat apapun akan datangnya peristiwa duka tersebut. Namun mereka mengaku sangat kehilangan. Apalagi mengingat nasib keempat anak almarhum yang kini yatim piatu. 

"Dia sudah menduda sejak 7 tahun lalu. Istrinya meninggal dunia. Jadi anak-anaknya sekarang tinggal dengan keluarga kakek dan nenek mereka di Nias. Kasihan nasib mereka," tutur wanita berkulit sawo matang itu sembari menitikkan air mata. (wis/des/mas)

TAPANULI TENGAH - Samasudi Telaumbanua, 30, tewas mengenaskan. Duda anak empat itu meregang nyawa lantaran tersambar petir di kebun karet di Sijambu-jambu,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News