Casey Stoner Minta Sprint Dihapus, MotoGP Bukan Balapan Terburu-buru

Kendala lainnya ialah perihal mengatur motor agar pembalap bisa lebih fokus sepanjang balapan.
“Sangat sulit untuk mengatur motor, sehingga Anda bisa fokus sepanjang balapan. Saat ini, kami menaruh fokus pada satu lap, sangat penting untuk melewati Q2 sejak latihan pertama," kata Casey.
Pembalap 39 tahun itu menjelaskan para pembalap lebih fokus untuk berlomba-lomba masuk Q2.
"Banyak pembalap yang hanya fokus mencatatkan satu putaran yang cepat dibandingkan memikirkan satu balapan yang panjang," tuturnya.
Menurut Casey Stoner, sprint race juga menjadi salah satu alasan mengapa pada balapan utama ada jarak yang cukup jauh di antara para pembalap.
Pasalnya, tidak semua orang siap dengan kecepatan balapan.
Selain itu, balapan utama menjadi lebih monoton dan terkesan membosankan.
"Jadi, menurut saya, inilah alasan mengapa pada hari Minggu kita melihat ada jarak yang cukup jauh antara satu pembalap dan yang lain, karena tidak semua orang siap dengan kondisi tersebut," tambahnya.
Casey Stoner menilai bahwa sesi Sprint Race MotoGP sebaiknya tidak perlu diadakan lagi.
- Bos Besar Ducati Khawatir Menjelang MotoGP Prancis
- 2 Pembalap Muda Indonesia Siap Taklukan JuniorGP Portugal
- Tes MotoGP Spanyol: Marquez Pertama, tetapi Yamaha Jadi Perhatian Utama
- Klasemen MotoGP 2025 dan Jadwal Balapan di Prancis
- MotoGP 2025: Perasaan Marc Marquez Melihat Posisinya Direbut Alex Marquez
- MotoGP Spanyol 2025: Hari Bersejarah Bagi 2 Pembalap