Catat Sejarah

Oleh: Dahlan Iskan

Catat Sejarah
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ganjar harus terus bergerak. Jokowi membantu pergerakan itu. Ganjar pun kian populer.

Media mencatat: Megawati tidak berkenan dengan manuver Ganjar. Dianggap mencuri start. Disindir-sindir. Sampai tidak diundang dalam pertemuan partai. Namun, Ganjar terus bergerak.

Pendukungnya kian besar. Kian fanatik. Sampai Ganjar dianggap kian mbalelo pada partai, bahkan dianggap bukan lagi banteng.

Sudah jadi celeng.

Media mencatat: sebagian pendukung menginginkan Ganjar tidak surut. Kalau perlu melawan. Jokowi juga terus mempromosikannya.

Pendukung Ganjar pun sampai membuat reaksi: gerakan celeng. Lagu Celeng Degleng pun viral.

Media mencatat: popularitas Ganjar naik terus. Popularitas Mbak Puan seperti berhenti di sekitar 2 persen.

Media mencatat: tiba-tiba Megawati menaikkan Ganjar ke pelaminan. Justru di hari kejepit: menjelang Lebaran.

Media TIDAK mencatat: benarkah Jokowi masih punya usaha terakhir, yakni menggabungkan Prabowo (capres) dan Ganjar (cawapres). Rumornya sangat luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News