Catatan Ketua MPR: Membangun Manusia Indonesia Lewat Program Makanan Bergizi

Selain pro-kontra, gagasan Prabowo ini pun ditanggapi dengan beragam sudut pandang.
Paling utama, dimunculkan pertanyaan tentang bagaimana mendanai program dimaksud, terutama tentang program Penyediaan Sarapan Bergizi Gratis.
Tema pertanyaan ini dibahas berbagai kalangan, karena program ini dinilai sangat mahal. Belum lagi soal pelaksanaannya di lapangan.
Memang, dua gagasan ini butuh anggaran besar.
Namun, kalau program pembangunan fisik boleh menelan biaya besar, mengapa pembangunan manusia tidak boleh mendapatkan perlakuan yang sama?
Perhitungan sementara memunculkan perkiraan anggaran sebesar Rp 350 triliun hingga Rp 400 triliun untuk membiayai sarapan bergizi gratis itu.
Volume anggarannya besar, karena menargetkan penyediaan makanan untuk 57 juta pelajar, meliputi siswa pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga SMU plus siswa pondok pesantren.
Sementara untuk membuka akses bagi anak usia sekolah untuk mengenyam pendidikan, bisa diwjudkan dengan meningkatkan efektivitas pemanfaatan alokasi 20 persen anggaran pendidikan di APBN.
Program Sarapan Bergizi Gratis yang digagas Prabowo Subianto diharapkan juga bisa menjangkau warga miskin sebagai wujud nyata pembangunan manusia Indonesia
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan