Catatan Ketua MPR: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja
Oleh: Bambang Soesatyo
jpnn.com, JAKARTA - Membuka akses seluas-luasnya bagi anak-remaja usia sekolah agar dapat mengenyam pendidikan akan menyelamatkan masa depan puluhan juta generasi muda.
Program prioritas yang dicanangkan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih idealnya diawali dengan evaluasi terhadap pemanfaatan ratusan triliun anggaran pendidikan yang setiap tahun dialokasikan negara.
Fakta dan juga data resmi negara yang menyebut bahwa masih ada belasan juta anak putus sekolah, dan hampir 10 juta Gen Z menganggur, karena putus sekolah serta tidak berkeahlian menjadi indikator yang menjelaskan rendahnya efektivitas pemanfaatan anggaran pendidikan yang sangat besar itu.
Seperti diketahui, kewajiban negara mengalokasi anggaran pendidikan 20 persen dari total nilai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mulai direalisasikan sejak APBN 2019 dengan nilai Rp 487,9 triliun.
Tahun 2020, anggaran pendidikan naik menjadi Rp 508,1 triliun dan alokasi tahun 2021 mencapai Rp 549,5 triliun.
Sedikit menurun pada 2022 dengan alokasi APBN sebesar Rp 542,831 triliun.
Besaran alokasi anggaran pendidikan menyentuh level baru dalam APBN 2023, Rp 612,2 triliun.
Tahun 2024 ini, ada kenaikan cukup besar, mencapai Rp 660,8 triliun.
Negara harus peduli dalam pendidikan anak dan remaja dengan memberi mereka ruang dan peluang untuk membangun kompetensi sesuai kebutuhan zaman
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Kementrans Luncurkan Logo Baru, Begini Filosofinya
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia