Catatan Ketua MPR: Merawat Daya Beli dan Konsumsi Rumah Tangga
Oleh: Bambang Soesatyo

Kalau sebagian besar belanja rumah tangga hari-hari ini harus dialokasikan untuk beras dan bahan pangan lain yang harganya sedang mahal, kebutuhan lainnya tentu saja tidak diutamakan atau ditunda.
Dampak negatifnya akan langsung dirasakan usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM).
Produktivitas sektor industri juga menurun, karena melemahnya permintaan pasar.
Selain memperhitungkan dampaknya terhadap laju inflasi, kenaikan harga beras dan bahan pangan lain saat ini tentu saja mengeskalasi kesulitan hidup keluarga-keluarga miskin atau mereka yang berkekurangan.
Masih berjalannya Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga program bantuan sosial (Bansos) menjadi bukti yang menjelaskan tentang fakta kehidupan warga miskin.
Data Kementerian Keuangan cukup detail menjelaskan fakta tentang kemiskinan itu.
Tahun lalu, pemerintah mencairkan dan mendistribusikan dana Rp 492 triliun untuk mengatasi ragam masalah yang dihadapi warga miskin.
Untuk PKH dialokasikan Rp 14,7 triliun bagi 9,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Merawat daya beli masyarakat dan kekuatan konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor penyangga pertumbuhan ekonomi nasional
- Vasektomi Menjadi Syarat Penerima Bansos Berpotensi Pidana
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan dengan Negara Lain
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS