Catatan Ketua MPR RI: Membangun Infrastruktur 5G Demi Masa Depan Anak Cucu
Oleh: Bambang Soesatyo
Dikutip dari berbagai sumber, disebutkan bahwa diperlukan ketersediaan spektrum 2,6 GHz demi efektivitas 5G, dengan bandwidth di kisaran 100 MHz.
Dengan spektrum seperti itu, 5G akan memiliki kemampaun sangat mumpuni, dengan kecepatan lebih dari 1Gbps dan latensi (perlambatan/tunda) 1ms dan bisa terhubung ke ratusan ribu perangkat per kilometer persegi..
Karena kemampuannya seperti itu, teknologi 5G bisa mewujudkan tidak hanya pabrik cerdas, tetapi juga mewujudkan rumah pintar, alat medis pintar hingga transportasi cerdas.
Untuk memeriksa kesehatan atau proses penyembuhan, dokter dan pasien tidak perlu harus tatap muka dalam satu ruang medis, karena pemeriksaan oleh dokter atau petugas medis bisa dilakukan dari tempat lain.
Juga dengan dukungan teknologi 5G, mobil swaskemudi atau tanpa kendali oleh manusia bisa segera diwjudkan.
Teknologi 5G akan membangun dan mewujudkan kebudayaan baru. Banyak pekerjaan, dari yang rumit sampai yang paling sederhana, tidak lagi butuh otak dan peran tenaga manusia.
Era 5G menjanjikan kehidupan yang lebih mudah, tetapi juga mengeliminasi begitu banyak pekerjaan yang sebelumnya butuh peran manusia.
Sebagaimana diingatkan oleh Kepala Pusat Inovasi 5G di Universitas Surrey, Inggris, professor Rahim Tafazolli, ada harga yang harus dibayar manusia ketika sebuah pembaruan atau kemajuan terwujud.
Studi oleh GSMA Intelligence mengindikasikan Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan akan menjadi negara yang mendominasi jaringan seluler 5G super cepat pada tahun 2025.
Perkembangan ini hendaknya mendorong Indonesia untuk makin cepat membangun infrastruktur TIK pendukung teknologi 5G.
Sebagai negara yang diproyeksikan menjadi salah satu dari lima raksasa ekonomi dunia dengan total Produk Domestik Bruto 7 triliun dolar AS, transformasi digital di era 5G menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakoni bangsa ini.
Bukankah Indonesia ingin menjadi bangsa yang tangguh dengan mewujudkan misi Indonesia Maju di tahun 2045?
Di sela-sela proses menyiapkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN), MPR juga peduli pada proses dan progres transformasi digital di dalam negeri.
Menurut Bambang Soesatyo, era 5G sebagaimana telah diilustrasi oleh para ahli, merupakan sebuah lompatan besar yang bisa saja terkesan cukup ekstrem, karena akan mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia.
- Ralali Food Venture Rilis Makanan Tanpa Pengawet yang Bisa Bertahan Setahun
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- Salip Mobile Banking Lain, BRImo dan Sabrina dari BRI Sabet Penghargaan
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan