Catatan Ketua MPR: Tentang Transformasi Orang Muda Merespons Perubahan Dunia Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Teknologi kecerdasan atau artificial intelligence (AI) yang berkembang pesat pesat menuntut orang muda Indonesia terus beradaptasi dan berkreasi.
Hal itu terutama, karena teknologi kecerdasan berdampak signifikan terhadap proses produksi, bisnis, dan dunia kerja.
Negara hendaknya segera memfasilitasi orang muda untuk lebih mendalami pemahaman akan teknologi kecerdasan guna menghindari kesenjangan antara kebutuhan dunia kerja dengan ketrampilan angkatan kerja era terkini dan di masa depan.
Perkembangan teknologi kecerdasan yang terus berproses tak hanya mengubah mekanisme dalam proses produksi, rantai pasok hingga bisnis dan perdagangan, namun juga terus mengubah kebutuhan dunia kerja pada kompetensi atau ketrampilan pekerja.
AI memang diyakini tak akan pernah mampu mengungguli keunggulan komparatif manusia.
Namun, demi efisiensi, akurasi dan kecepatan memenuhi permintaan pasar atau konsumen, peran signifikan AI tak terhindarkan lagi.
Konsekuensi logis dari progres berkelanjutan teknologi AI adalah tuntutan kepada semua orang muda untuk terus beradaptasi dan belajar mengikuti perkembangan, serta kreatif mengembangkan keterampilan.
Sebab, ketika memasuki dunia kerja nantinya, orang muda era terkini menghadapi tantangan yang sangat berbeda dengan generasi orang tua mereka.
Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan negara hendaknya segera memfasilitasi orang muda untuk lebih mendalami pemahaman akan teknologi kecerdasan
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia