Catatan Utang Indonesia Menurun, Jadi Sebegini

Catatan Utang Indonesia Menurun, Jadi Sebegini
Bank Indonesia (BI) kembali merilis catatan utang Indonesia pada periode Oktober 2021. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Adapun penarikan ULN Oktober 2021 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah.

ULN tersebut termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 17,9 persen dari total ULN pemerintah," ucap Erwin.

Kemudian, lanjut Erwin, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 17,3 persen, jasa pendidikan 16,5 persen, konstruksi 15,5 persen, dan jasa keuangan dan asuransi 12 persen.

Erwin menyebut posisi ULN pemerintah tergolong aman dan terkendali jika dilihat dari sisi refinancing risk jangka pendek.

"Hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," ungkapnya.

Di sisi lain posisi ULN swasta tercatat menurun dari USD 209,2 miliar pada September 2021 menjadi sebesar USD 208,4 miliar pada Oktober 2021.

"ULN swasta terkontraksi sebesar satu persen (yoy) pada Oktober 2021, setelah pada periode sebelumnya tumbuh rendah sebesar 0,4 persen (yoy)," kata Erwin.

Bank Indonesia (BI) kembali merilis catatan utang Indonesia pada periode Oktober 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News