Cegah Dampak Perubahan Iklim, Indonesia Harus Memastikan Lingkungan Berkualitas Menuju 2045

Cegah Dampak Perubahan Iklim, Indonesia Harus Memastikan Lingkungan Berkualitas Menuju 2045
Prof Emil Salim saat menghadiri Inddonesia Climate Change Forum 2023. Foto: dok Emil Salim Institute

Amelia Farina Salim, Ketua Yayasan Emil Salim Institute, menyampaikan fenomena perubahan iklim semakin menunjukkan bertambahnya tingkat keparahan dan perluasan kejadian ekstrem sebagai akibat dari pemanasan global.

Perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan suatu fenomena baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Selain itu, pada masa mendatang diprediksi bahwa fenomena perubahan iklim seperti gelombang panas, curah hujan yang berlebihan, kekeringan, dan badai akan semakin meningkat frekuensinya dan semakin meluas seiring dengan berjalannya waktu. Dunia dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengurangi tingkat keparahan dan risiko perubahan iklim oleh berbagai sektor,” ujar Amelia Farina Salim.

President Director Emil Salim Institute, E Kurniawan Padma menambahkan bahwa energi sendiri memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengurangi emisi GRK sebagai penyebab perubahan iklim tersebut.

International Energy Agency (2020) melaporkan bahwa pada tahun 2019 sektor energi menyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sekitar 37 GtCO2e secara global.

Dari jumlah tersebut, kata dia pembakaran bahan bakar menghasilkan sebesar 34 GtCO2e atau 40% dari total emisi GRK di seluruh dunia. Gangguan terhadap sektor energi tersebut tentu saja akan menurunkan tingkat ketahanan energi suatu negara.

“Di sisi lain, ketahanan energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan perwujudan Sustainable Development Goals (SDG) Tujuan 7 yaitu energi yang terjangkau dan bersih untuk semua generasi baik saat ini maupun akan datang. Pemanfaatan energi bersih berbasis sumber daya alam setempat akan menciptakan ketahanan ekonomi melalui ketersediaan energi yang berkelanjutan,” terangnya.
 
Akhir pekan ini telah diadakan Inddonesia Climate Change Forum 2023. Forum ini menjadi ruang yang strategis untuk memberikan pemahaman terkait isu-isu perubahan iklim dan akhirnya dari pemahaman bersama yang dimiliki akan dihasilkan kesepakatan bersama sebagai upaya nyata dalam melakukan pengurangan resiko perubahan iklim.

“Dalam tindakan pembangunan baik bersifat lokal maupun global, termasuk tentunya tindakan Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim yang saat ini dampaknya sudah sama-sama dirasakan,” kata Rosdinal Salim, selaku Panitia Pengarah ICCF #1 2023.

Indonesia harus bisa memastikan usia emas pada 2045 lingkungan masih berkualitas untuk dihuni generasi mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News