Cegah Hot Spot Bertambah, Distan Ubah Pola Tanam
Di tempat yang sama, Plt.Kepala Dinas Pertanian Sumsel, Ir Erwin Noorwibowo mengaku selama ini pihaknya merasa terusik dengan tudingan segelintir pihak yang menyebut lahan pertanian menjadi salah satu penyumbang terbesar kebakaran lahan.
Menurut Erwin, tahun ini pihaknya telah melaksanakan percepatan tanam dimana ditarik di September tujuannya Februari mereka sudah bisa memulai masa tanam dua kali hingga tiga kali dalam setahun.
“Dengan penerapan pola tanam hingga tiga kali dalam setahun otomatis lahan eks-kebakaran tidak akan sempat ditumbuhi rumput yang dampaknya secara langsung akan dapat dirasakan oleh petani itu sendiri,” papar Erwin.
Pola tanam seperti ini, lanjut Erwin terutama sangat efektif diterapkan di daerah pasang surut seperti di Air Sugihan Kabupaten OKI serta di Banyuasin karena dalam fikirannya untuk mengatasi karhutla ini harus dicari soplusi terbaik untuk petani itu sendiri caranya dengan melibatkan mereka mempercepat tanam di September agar mereka dapat menanam lebih baik.
“ Untuk jenis tanaman yang bakal ditanam di lokasi diutamakan padi-padi dan palawija, dengan sosialisasi di lahan tadah hujan menjalin kerjasama dengan minta bantuan Kodam II/Sriwijaya dan Korem 044/Gapo. Dan ssaat ini kita juga mendapatkan bantuan sebanyak 266 personel TNI yang sudah 20 hari di lapangan,” ucapnya.(kms/ray/jpnn)
PALEMBANG - Tim penanggulangan Karhutla Sumsel berhasil menekan angka hot spot (titik panas) di wilayah Sumatera Selatan. Hal itu terlihat dari jumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dua Anak Perempuan Tenggelam saat Berenang di Sungai Enim
- Peduli Pendidikan, Polres Inhu Bangun MCK dan Pojok Baca di SD Marginal Rakit Kulim
- Penyelundupan 2.540 Ekor Burung Melalui Pelabuhan Bakauheni Digagalkan
- Ada Honorer Hampir Punya SK PPPK, tetapi Dicoret BKN, Alasannya Jelas
- DIY Usulkan 354 Formasi CPNS dan 2.590 PPPK 2024, Begini Penjelasan Amin Purwani
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti