Cegah Kuda Troya Masuk KPK

ICW Sarankan Posisi Ketua KPK Dikosongkan

Cegah Kuda Troya Masuk KPK
Cegah Kuda Troya Masuk KPK
JAKARTA - Rencana pemerintah menjaring calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kosong karena ditinggalkan Antasari Azhar, memicu komentar miring. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Kursi Ketua KPK yang  sempat ditempati Tumpak Hatorangan Panggabean itu lebih baik dibiarkan kosong.

Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Febri Diansyah, mencurigai adanya kemungkinan taktik kuda troya yang akan disusupkan ke KPK melalui Pansel. "Bukan kali ini saja pemerintah sangat terobsesi memilih pimpinan KPK dan mengatur KPK. Kali ini, setelah Perppu (Perppu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU KPK) ditolak DPR, ada upaya percepatan pembentukan Pansel untuk menunjuk satu orang pimipinan KPK. Bukan tidak mungkin kali ini, ini adalah upaya yang sama untuk menempatkan Kuda Troya dalam tubuh KPK," ujar Febri di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (4/4).

Febri bahkan menilai pembentukan pansel Ketua KPK sebagai sesuatu yang mencurigakan dan mengandung kepentingan politik tersembunyi. Alasan yang dikemukakan Febri, sebab ada kasus besar yang melibatkan pemerintah yang sedang ditangani KPK, yakni kasus dugaan korupsi pada pemberian dana talangan untuk Bank Century. Selain itu, politisi di sejumlah parpol juga tengah terbelit kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia.

"Sehingga muncul kecurigaan ada kepentingan politik untuk menempatkan orang yang dipercaya di KPK hingga dapat mengamankan kepentingan tertentu khususnya dalam penangangan kasus skandal Bank Century. Selain itu sejumlah partai politik yang ada di DPR juga berpotensi memanfaatkan pemilihan pimpinan KPK tersebut untuk memasukkan orang titipan untuk mengamankan sejumlah kasus korupsi yang melibatkan anggota maupun kader partai politik tertentu dalam kasus suap pemilihan Miranda Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia," tudingnya.

JAKARTA - Rencana pemerintah menjaring calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kosong karena ditinggalkan Antasari Azhar, memicu komentar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News