Cegah Militer Kembali Berkuasa, 7 Partai Oposisi Bersatu

Cegah Militer Kembali Berkuasa, 7 Partai Oposisi Bersatu
Pendukung Pheu Thai Party (PTP) di Bangkok antusias mengamati hasil pemilu. Foto: AP

Karena itu, meski mungkin hanya didukung anggota parlemen dari majelis rendah, mereka seharusnya tetap bisa membentuk pemerintahan. Situasi bisa berubah jika ada anggota senat yang membelot. Tapi, peluang itu kecil.

Saat ini pemegang kartu kunci adalah KPU Thailand. Seharusnya KPU mengumumkan hasil seluruh penghitungan suara tiga jam setelah pemungutan suara berakhir. Dari hasil penghitungan itu bisa dilihat berapa yang didapat masing-masing partai dari 350 kursi majelis rendah yang diperebutkan. Sebanyak 150 kursi sisanya dihitung berdasar perolehan suara yang biasanya diumumkan beberapa bulan setelahnya.

Nah, KPU saat ini dikritik karena terus menunda hasil pemilu. Jumat (29/3) mereka baru akan merilis 94 persen hasil pemungutan suara. Pengumuman 100 persen dilakukan 9 Mei nanti setelah upacara kenaikan takhta Raja Maha Vajiralongkorn. Banyak pihak yang menduga KPU memainkan suara 6 persen yang tersisa itu.

Sekjen Palang Pracharat Party Sontirat Sontijirawong buka suara terkait dengan klaim koalisi oposisi bahwa mereka ada di kubu yang demokratis. ''Pemilu ini demokratis. Apa 7,9 juta suara yang mendukung Palang Pracharat tidak bisa disebut demokratis?'' tegasnya.

Palang Pracharat masih menunggu untuk membentuk koalisi dengan partai lain. Mereka menyatakan bahwa koalisi oposisi hanyalah sebuah permainan psikologis yang tidak akan membuahkan hasil. Karena itu, mereka tidak akan terbawa arus. (sha/c19/dos)


Oposisi tak ingin menanti. Mereka sudah membentuk koalisi meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) Thailand belum mengumumkan hasil resmi.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News