Cegah Pertamina Merugi, Harga Pertalite Harus Dinaikkan
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai, harga Pertalite harus dinaikkan.
Sebab, jika Pertamina terus menjual Pertalite dengan harga saat ini, akan berdampak buruk bagi keuangan perseroan.
“Harga Pertalite harus dinaikkan. Apalagi harga jual BBM Pertamina masih berada di bawah harga BBM milik asing. Jika tidak, akan berdampak buruk karena memukul keuangan Pertamina. Dari tiap liternya, Pertamina menanggung kerugian terus-menerus. Ini tidak main-main,” ujar Ferdinand.
Dampak lain, jika merugi, tentu saja berpotensi mengurangi kontribusi Pertamina ke kas negara dan juga masyarakat.
Sebagai catatan, pada tahun lalu Pertamina menyumbang hampir Rp200 Triliun kepada keuangan negara.
Menurut Ferdinand, Pertamina memang harus menanggung beban atas penjualan Pertalite saat ini.
Sebab, biaya produksi sangat tinggi, tetapi menjual dengan harga di bawah keekonomian dengan selisih sangat besar, sekitar Rp3 ribu per liter.
Hal itu terjadi, karena harga sekarang masih dihitung dengan menggunakan ICP sekitar USD45. Sedangkan di sisi lain, harga minyak dunia terus naik, bahkan tergolong tertinggi, dengan dua kali melampaui harga ICP.
Pertamina terus menjual Pertalite dengan harga saat ini, akan berdampak buruk bagi keuangan perseroan.
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024
- Ketua KIP Sebut Pertamina Role Model Keterbukaan Informasi Publik Sektor Energi
- Sukses Bawa UMKM Go Global, Pertamina Kembali Gelar UMK Academy, Ini Link Pendaftarannya
- Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25 Persen Pemimpin Perempuan
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat