CEO Pahlawan

Oleh Dahlan Iskan

CEO Pahlawan
Dahlan Iskan.

Di dalam gelombang demo sekarang ini Cathay kelihatannya kembali ke prinsip bisnis. Harus menyelamatkan rute-rute Tiongkoknya. Penghasilan dari rute itu terlalu penting: 25 persen dari seluruh jalur dunianya.

Di saat politik dan bisnis berkelahi, politiklah yang menang. Tidak boleh ada yang lupa itu. Sekelas Cathay sekalipun.

Saya pernah lupa.

Cathay juga dijepit dari arah lain: Bandara Shenzhen kini sedang diperbesar. Akan menjadi sebesar Hong Kong. Padahal jaraknya, dari Hong Kong, hanya selemparan batu --kalau yang melempar Hulk.

Di sebelah Shenzhen masih ada Bandara Guangzhou. Yang kini sudah sebesar Hong Kong.

Pun kalau belum cukup. Masih ada Bandara Zhuhai. Yang jaraknya hanya satu isapan rokok dari Hong Kong.

Apalagi jembatan 55 km itu sudah jadi. Yang terpanjang di dunia. Untuk kategori di atas laut. Sudah diresmikan tahun lalu: hanya satu jam naik mobil dari Hong Kong.

Cathay sudah mengangkat CEO yang baru: Augustus Tang Kin. Umur 60 tahun. Dari dalam. CEO anak perusahaan.

Gajah dirubung semut. Yang terjungkal perusahaan besar. Belakangan ini Cathay menghadapi kesulitan lagi. Sejak demo marak di Hong Kong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News