CEO Timothy Tandiokusuma Sampaikan Prediksi Rupiah Pada 2023

CEO Timothy Tandiokusuma Sampaikan Prediksi Rupiah Pada 2023
Ilustrasi - rupiah dan dolar. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - CEO Black Boulder Capital Timothy Tandiokusuma turut menyampaikan pendapatnya di tengah ancaman resesi saat ini.

Timothy mengatakan hal ini seperti yang pernah dia sampaikan pada awal 2022 mengenai pandangan dan prediksi ancaman resesi dan krisis moneter super atau super bubble, yang sedang meletus dan masyarakat harus bersiap-siap menghadapinya.

"Tentu kita semua berharap resesi di Indonesia tidak sehebat yang terjadi di AS, Eropa, dan China. Meski begitu, kita harus tetap waspada dan mempersiapkan kemungkinan terburuk jika hal itu terjadi di Indonesia," ujar Timothy.

"Kuncinya adalah mempersiapkan keuangan secara tepat untuk memitigasi hal paling buruk yang akan terjadi, yaitu inflasi besar-besaran. Jika ini terjadi, besar kemungkinan Rupiah menyentuh hingga angka Rp 16-Rp 17 ribu per Dollar,” sambung Timothy. 

Pria lulusan International Business and Finance Double Major di Seattle University ini menjelaskan kondisi setiap resesi terutama resesi global, nilai dolar Amerika cenderung menguat terhadap mata uang negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.

Dia mencontohkan yang terjadi pada 1998 dan 2008 di saat krisis global terjadi, mata uang Dollar naik secara signifikan terhadap Rupiah.

Bahkan, saat pandemi Covid-19 terjadi dan dunia mengalami krisis untuk waktu yang singkat pada Februari 2020, Dollar sempat naik dari level Rp 13.650 ke Rp 16.375, sebelum akhirnya kembali ke level Rp 14.000 pada 1 Januari 2021.

“Kuncinya, saat ini masyarakat perlu diedukasi tentang prediksi kondisi ekonomi mendatang untuk persiapan optimal, seperti membatasi pengeluaran, melunasi utang, menabung dan siapkan dana darurat, dan berinvestasi dengan bijak,” seru Timothy.(chi/jpnn)

Kita harus tetap waspada dan mempersiapkan kemungkinan terburuk jika hal itu terjadi di Indonesia.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News