Cepat atau Lambat, Bisnis Batu Bara Akan Habis
Jumat, 11 November 2016 – 00:39 WIB
“Kalau Tiongkok buka keran impor, baru harga batu bara kita naik. Tapi ketika impor ditutup, ekonomi Kaltim bergejolak. Ini bahaya karena kita bergantung pada negara lain. Lebih baik memastikan perekonomian yang berkelanjutan dan mandiri,” tegas dia.
Selain itu, Merah mengatakan, pemprov bisa membuat kebijakan dengan mendorong pembangkit listrik alternatif.
Misalnya dengan pembangkit listrik tenaga sampah, tenaga surya, dan tenaga air yang cenderung ramah lingkungan.
“Pemprov harus memberi teladan dengan cara sebanyak 30 persen listrik di Kantor Gubernur menggunakan tenaga surya. Pemimpin mesti memberi contoh agar mendorong lain yang biar bisa berubah,” beber Merah. (hdd/lhl/k15/jos/jpnn)
SAMARINDA - Koordinator Jatamnas Merah Johansyah Ismail mengatakan, sudah saatnya Pemprov Kaltim meninggalkan batu bara yang merupakan ekonomi berumur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ini Satu-Satunya Popok Celana All in 1 Skin Care, Mengandung Coconut Oil & Mampu Cegah Ruam 12 Jam
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Starventure Hadir di Indonesia, Buka Jalan Bagi Bisnis & Startup Tahap Awal
- Pelita Air Buka Rute Baru Penerbangan Jakarta - Kendari PP, Cek Jadwalnya di Sini
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru