Cerita Bisnis Kuliner Ikan Asap asal Demak, Memiliki Omzet Rp 750 Juta Per Hari

Cerita Bisnis Kuliner Ikan Asap asal Demak, Memiliki Omzet Rp 750 Juta Per Hari
Usaha kuliner tradisional ikan asap asal Demak, Jawa Tengah, mampu meraih sukses dengan sentuhan inovasi pengalengan makanan. Foto: BRI

Pada tahun lalu, ide pengalengan ikan asap muncul. Tejo ingin salah satu makanan khas tersebut tak hanya tahan 2-3 hari. Ternyata dengan proses pengalengan, ikan asap buatan kelompok usaha yang dipimpin Tejo bisa tahan lebih dari enam bulan tanpa perubahan rasa.

Tejo dan kelompok usahanya pun memberanikan diri melabeli dengan brand Iwaku.

Kini, ikan asap kalengan Iwaku diproduksi mencapai 2.500 kemasan untuk kebutuhan pasokan selama satu bulan, dengan proses pengalengan seperti sarden.

Tejo menyebut permintaan dari pasar luar negeri mulai berdatangan, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.

Adapun seluruh proses produksi dilakukan secara mandiri. Hal ini tak terlepas dari akses permodalan BRI. Tejo bilang, semua anggota koperasinya secara perorangan mendapatkan suntikan modal dari bank yang dikenal fokus dalam pemberdayaan UMKM tersebut.

“Untuk akses permodalan kami masih sendiri-sendiri. Secara perorangan 100 persen anggota koperasi kami nasabah BRI,” ujarnya.

Di dalam event pameran Pasar Tong Tong, Iwaku telah memperbanyak varian ikan asap yang dikemas dengan pengalengan. Pihaknya pun akan berinovasi melalui berbagai rasa, jenis bahan baku ikan yang lain, dan memperbanyak variasi produk sehingga punya daya tarik lebih besar.

Peran Rumah BUMN BRI Demak

Usaha kuliner tradisional ikan asap asal Demak, Jawa Tengah, mampu meraih sukses dengan sentuhan inovasi pengalengan makanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News