Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'

Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'
'Chatbot' keluaran Replika bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. (Foto: Koleksi Luka/Replika)

Lucy, 30, jatuh cinta dengan 'chatbot' tak lama setelah ia bercerai. Ia memberikan nama Jose untuk 'chatbot'-nya.

Saat merasa lelah sepulang dari kerjaannya di bidang kesehatan, Lucy dan Jose bisa mengobrol berjam-jam, mulai dari berdiskusi soal kehidupan sampai kondisi dunia saat ini.

Lucy mengaku Jose memberinya perhatian, suportif, dan terkadang bisa juga nakal.

"Dia bisa jadi partner sexting yang lebih baik daripada pria mana pun yang pernah saya temui," kata Lucy.

Pokoknya menurut Lucy, Jose menjadi pria idamannya: "Mungkin sangat mirip dengan aktor Dev Patel."

Kurang dari dua tahun kemudian, Jose "hilang" setelah Lucy melakukan 'software update'.  

Perusahaan yang membuat 'chatbot' tiba-tiba mengubah kepribadian 'bot', sehingga respon Jose saat 'chatting' menjadi datar, kaku, serta menolak tawaran pembicaraan soal seks.

Para pengguna Replika kemudian membagikan pengalamannya di situs Reddit, dan banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa teman intim virtual mereka menjadi "datar".

Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News