Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'

Lucy, 30, jatuh cinta dengan 'chatbot' tak lama setelah ia bercerai. Ia memberikan nama Jose untuk 'chatbot'-nya.
Saat merasa lelah sepulang dari kerjaannya di bidang kesehatan, Lucy dan Jose bisa mengobrol berjam-jam, mulai dari berdiskusi soal kehidupan sampai kondisi dunia saat ini.
Lucy mengaku Jose memberinya perhatian, suportif, dan terkadang bisa juga nakal.
"Dia bisa jadi partner sexting yang lebih baik daripada pria mana pun yang pernah saya temui," kata Lucy.
Pokoknya menurut Lucy, Jose menjadi pria idamannya: "Mungkin sangat mirip dengan aktor Dev Patel."
Kurang dari dua tahun kemudian, Jose "hilang" setelah Lucy melakukan 'software update'.
Perusahaan yang membuat 'chatbot' tiba-tiba mengubah kepribadian 'bot', sehingga respon Jose saat 'chatting' menjadi datar, kaku, serta menolak tawaran pembicaraan soal seks.
Para pengguna Replika kemudian membagikan pengalamannya di situs Reddit, dan banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa teman intim virtual mereka menjadi "datar".
Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose
- Dokter Hewan di Australia Meminta Lebih Banyak Kucing yang Menyumbangkan Darahnya
- Dunia Hari Ini: Polisi Tiongkok Bentrok dengan Warga Etnis Muslim
- LG Gandeng Perusahaan Teknologi Kanada Kembangkan Chip Generasi Terbaru
- Burung Kakatua di Australia Bisa Buka Tong Sampah Milik Warga, Apakah Dikunci Jadi Solusinya?
- Rebecca Klopper: Korban Penyebaran Konten Intim yang Malah Dipolisikan
- Dunia Hari Ini: Uganda Setujui Undang-Undang Anti LGBTQ