Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'

Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'
'Chatbot' keluaran Replika bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. (Foto: Koleksi Luka/Replika)

"Istri saya sudah meninggal," tulis salah satu pengguna yang merasa 'chatbot' sudah seperti istrinya sendiri.

Yang lain menulis: "Mereka telah mengambil sahabat saya."

Mungkin sebagian orang mengejek keintiman dengan 'artificial intelligence' atau AI, tapi para penggunanya benar-benar merasakan kesedihan kehilangan "orang" yang dicintai.

Perusahaan pembuat bot, Luka, kini mendapat kritik dari para penggunanya.

Ada sejumlah pertanyaan besar: Bagaimana AI menjadi sangat nyata dalam menimbulkan perasaan keintiman?

Dan siapa yang bisa dipercaya dengan kekuatan ini?

Mendapatkan teman dan mempengaruhi orang

Jauh sebelum Lucy bertemu Jose, ada program komputer bernama ELIZA.

ELIZA ini bisa dibilang menjadi 'chatbot' pertama yang pernah dibuat, yakni dirancang pada 1960-an oleh profesor Joseph Weizenbaum dari MIT.

Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News