Cerita Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan hingga Beromzet Rp 1 Miliar Per Bulan

Cerita Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan hingga Beromzet Rp 1 Miliar Per Bulan
Dawet Kemayu telah memiliki lebih dari 200 Outlet di lebih dari 30 kota di Pulau Jawa dengan omset menembus Rp 1 miliar per bulan selama masa pandemi Covid-19. Foto: Dok BRI

Melalui instagram @dawetkemayu.official yang dikelola dengan sangat profesional, membuka jalan Dawet Kemayu lebih dikenal dan melebarkan sayap keseluruh penjuru pulau Jawa.

Dari hasil diskusi dan konsultasi dengan BRI, Waralaba atau Franchise dipilih Intan untuk mengembangkan usahanya.

Berbagai paket kerja sama ditawarkan bagi calon pewaralaba. Mulai dari paket Virtual Kitchen dengan modal Rp 3,9 juta sudah dapat menjadi bagian dari Dawet Kemayu.

Pilihan lainnya adalah paket Juragan Rp 7,9 juta, paket Bossman Rp 11,9 juta dan paket Sultan Rp 14,9 juta. Semuanya sudah termasuk bahan baku, peralatan dan booth yang masing-masing berbeda sesuai paket waralaba.

Direktur Bisnis SME Amam Sukriyanto menyampaikan, BRI terus berkomitmen untuk mendukung pelaku UMKM dan bertekat untuk terus melakukan pendampingan kepada UMKM dengan tujuan UMKM bisa growth secara sustainable.

Amam menyebutkan UMKM mikro, naik ke kecil, menjadi menengah, hingga menjadi pelaku usaha korporasi.

“Untuk mendukung UMKM naik kelas dan sustain, program pemberdayaan harus terus dilakukan secara continue atau berkelanjutan,” ujar Amam.

Adapun journey pemberdayaan untuk mendukung bisnis UMKM yaitu, go modern melalui perbaikan kualitas produk, story behind product, packaging, branding, pengelolaan keuangan, manajemen pemasaran, dan pembukuan.

Dawet Kemayu telah memiliki lebih dari 200 Outlet di lebih dari 30 kota di Pulau Jawa dengan omset menembus Rp 1 miliar per bulan selama masa pandemi Covid-19

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News