Cerita Guru TK yang Terjebak Jaringan Narkoba Internasional
Awalnya Diajak Diskusi, Dihamili, dan Dijadikan Kurir
Anak tersebut lahir pada Jumat lalu di dalam Rutan Medaeng. Sayangnya, Felix menolak ketika ditanya nama anaknya. Dia terlihat bingung sekaligus tidak terima karena dihukum 18 tahun penjara.
Kondisi Cholifah juga menjadi beban keluarganya. Setiap kali sidang, orang tuanya datang ke pengadilan satu bulan sekali. Tapi, ketika putusan dibacakan pekan lalu, bapaknya yang ditunggu-tunggu tidak nongol lagi di Pengadilan Negeri Surabaya. ”Saya dengar sakit. Kasihan Bapak,” ucapnya.
Setiap hari bapaknya yang sudah berusia kepala enam masih bekerja sebagai pencari ikan di wilayah Kepulauan Seribu. Selama sidang, hasil melaut disisihkan untuk biaya transportasi ke Surabaya menjenguk Cholifah. Termasuk bekal untuk kebutuhan sehari-hari Cholifah di dalam rutan.
Ibunya tidak bekerja. Karena itulah, Cholifah ingin membuka usaha agar bisa membantu ekonomi keluarga. Namun, bukannya sukses yang didapat, dia malah terjebak dalam jaringan narkoba internasional. Dari balik jeruji penjara, dia hanya ingin segera terbebas dari ujian berat tersebut. (*/c6/dos)
Rengekan, tangis, dan tawa anak-anak sudah lama tidak didengar Cholifah. Suara yang membuatnya terhibur itu bakal tidak bisa didengar lagi oleh guru
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor