Cerita Lucu Jurnalis Indonesia di Balik Program Jendela Australia ABC

"Selama ini ada prasangka jika orang Australia itu rasis atau Islamofobia, belum lagi masalah dengan kaum pendatang dan suku Aborigin, tetapi secara umum mereka sangat toleran dan multikultul," kata Hany.
Ikuti cerita-cerita dari Australia sepanjang bulan November lewat program Jendela Indonesia di acara Seputar Indonesia, RCTI dan saluran lainnya milik MNC Group. Anda juga bisa mengikuti kumpulan cerita setiap harinya lewat Jelajah Australia di Detik.com dan Australia Plus Indonesia.
Dapatkan juga kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan kepada kami apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun pribadi Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Setiap harinya akan ada 5 pemenang yang diumumkan melalui akun Twitter Australia Plus Indonesia @APlusIndonesia.
Tasya dan Hani saat meliput pacuan kuda Melbourne Cup di Flemington. Foto: Niko Yustiadi.

Tim RCTI dan Detik.com saat mengunjungi perternakan sapi di Darwin. Foto: Niko Yustiadi.
Mewawancari Andre Siregar, Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Kawasan Australia Utara. Foto: Niko Yustiadi.

Adi saat meliput festival fesyen di musim semi yang digelar pemerintah kota Melbourne. Foto: Niko Yustiadi
Empat jurnalis asal Indonesia telah melakukan liputan selama sebulan penuh di Australia sepanjang bulan September lalu. Mereka memproduksi cerita-cerita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina