Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19

Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19
Perayaan lebaran Idulitri di Australia tahun ini bertepatan dengan adanya pembatasan sosial akibat COVID-19, sehingga Nila bersama suaminya Peter Lilly (Muaz). Foto: ABC

Selain lontong sayur, ketupat dan opor ayam, Fadia juga menyiapkan es buah, "untuk pengganti cairan tubuh yang hilang selama Ramadan ini," katanya.

Lebaran dengan Zoom

Adanya pembatasan sosial terkait COVID-19 justru membuat keluarga Ningsih Millane yang mengelola kelompok tari Sanggar Lestari di Melbourne akan melakukan silaturahmi Idul Fitri dengan fasilitas video call Zoom.

"Kami tetap akan menerima tamu hingga lima orang namun akan merayakan lebaran dengan teman-teman Sanggar Lestari melalui Zoom," ujar Yana Gill.

Ia mengatakan kondisi ini memang menyedihkan namun mereka justru merasa lebih reflektif sejak menggunakan Zoom untuk kegiatan buka puasa bersama selama Ramadan.

Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19 Photo: Depan (dari kiri): Yana Gill, Ningsih Millane, Habibi Tuasikal-Millane. Belakang (dari kiri): David Gill, Mira Millane, Ben Heng. (Supplied)

 

Setiap minggu, kata Yana, mereka saling bertemu secara online dan berbagi rasa syukur dalam menjalani masa-masa sulit selama pandemi COVID-19.

"Hal ini justru mendorong saya untuk menyapa keluarga dan teman-teman, memastikan semuanya baik-baik saja," katanya.

Ia menambahkan, para penari Sanggar Lestari diharapkan bisa datang untuk bersilaturahmi pada hari lebaran namun diatur agar tidak datang bersamaan.

Lebaran kali ini, bagi umat Islam di Australia, menjadi tantangan tersendiri karena adanya pembatasan sosial terkait COVID-19.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News