Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19
"Keluarga yang di Indonesia juga merasakan tali silahturahmi semakin erat karena kami bisa saling mengirimkan hadiah dan doa untuk saling menguatkan," katanya.
Nila menambahkan bahwa rumahnya tetap terbuka menerima tamu namun dibatasi hingga lima orang saja.
"Karena hanya boleh maksimal lima orang sekali bertamu, kami hanya mengundang teman satu keluarga untuk datang ke rumah," ujarnya.
Ia mengatakan sudah menyiapkan menu khas Coto Makassar dan ketupat untuk tamu-tamunya tersebut.
Photo: Pasangan Gani Wiriadi dan Fadia bersama anak mereka Justin Wiriadi, Alif Thomas Wiriadi, dan Ashlee Naima Wiriadi. (Supplied)
Menu khas lebaran juga sudah disiapkan oleh keluarga Fadia dan Gani Wiriadi yang sejak tinggal di Australia sesekali mudik ke Indonesia untuk sungkeman dengan orang tua.
"Kepinginnya kumpul-kumpul sama teman-teman dan saudara, tapi masih situasi COVID begini jadi belum bisa kumpul banyak orang," kata Fadia.
Mantan vokalis band Bunglon ini menjelaskan keluarganya akan melaksanan salat Idul Fitri di rumah dan menunggu kedatangan beberapa orang tamu.
Lebaran kali ini, bagi umat Islam di Australia, menjadi tantangan tersendiri karena adanya pembatasan sosial terkait COVID-19.
- Sarung Tangan Buatan Perusahaan Asal Yogyakarta Ini Sukses Merambah Pasar Australia
- Festival Ramadan HaloZakat 1445 Sukses, Heris: Bantu Mengentaskan Kemiskinan
- Clara Shinta Habiskan Libur Lebaran di Rumah Eks Mertua
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga