Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19

Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19
Perayaan lebaran Idulitri di Australia tahun ini bertepatan dengan adanya pembatasan sosial akibat COVID-19, sehingga Nila bersama suaminya Peter Lilly (Muaz). Foto: ABC

"Rencananya kami akan salat Idul Fitri di rumah sesuai dengan himbauan pemerintah. Semoga suami bisa siapkan khutbah juga," ujar Nila kepada ABC.

Wanita asal Sulawesi yang menikah dengan warga Australia Peter Lilly (Muaz) dan telah dikaruniai tiga orang anak ini selalu antusias menunggu lebaran karena sekaligus menjadi momen untuk mudik ke Indonesia.

"Tahun kemarin kami pulang ke Kendari," katanya.

Dengan adanya pembatasan COVID-19, keluarga ini mengaku sedih perayaan lebaran kali ini menjadi berbeda dan hanya dilakukan bersama keluarga masing-masing di dalam rumah.

"Biasanya kita merayakannya di ruang terbuka dan bertemu sanak saudara dan kolega," kata Nila.

Meski demikian, ia melihat sisi positif pembatasan COVID-19 karena Ramadan dan lebaran kali ini justru memperkuat ikatan antara anggota keluarganya.

"Suami saya mengatakan semenjak menjadi imam salat tarawih setiap malam secara rohaniah merasa lebih baik. Alhamdulillah," ujar Nila.

Selain itu, selama Ramadan Nila saling mengirim makanan untuk berbuka puasa dengan kerabatnya.

Lebaran kali ini, bagi umat Islam di Australia, menjadi tantangan tersendiri karena adanya pembatasan sosial terkait COVID-19.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News