Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19

Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19
Perayaan lebaran Idulitri di Australia tahun ini bertepatan dengan adanya pembatasan sosial akibat COVID-19, sehingga Nila bersama suaminya Peter Lilly (Muaz). Foto: ABC
Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19 Photo: Riska (kedua dari kiri) saat merayakan lebaran bersama rekan-rekannya di Melbourne, Australia. Tahun ini, ia merayakan lebaran Idul Ftri dalam suasana pembatasan sosial terkait COVID-19. (Supplied)

 

Selain meminta untuk datang tepat waktu, Riska juga memastikan agar tamu-tamunya datang di waktu yang berbeda-beda. Masing-masing dialokasikan waktu satu jam untuk sekali bertamu.

"Kalau tiba di rumah, jangan langsung ke pintu rumah saya, tunggu di mobil. Saya akan telpon apabila tamu-tamu sebelumnya sudah pulang," katanya.

Riska juga menyediakan hand sanitiser di depan pintu dan meminta tamu-tamunya untuk menggunakan pembersih tangan ini sebelum masuk ke dalam.

Di dalam rumah pun, aturan untuk menjaga jarak tetap diterapkan sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah setempat.

Menurut Riska, ia sudah menyiapkan aneka makanan khas lebaran berupa lontong sayur, rendang, sambal goreng hati, opor ayam, telur balado, gulai telur dan bakso.

Salat Idul Fitri di rumah

Selain silaturahmi, ritual lebaran lainnya adalah melaksanakan salat Idul Fitri di masjid atau di lapangan, yang kali ini sulit dilakukan di Australia karena adanya pembatasan kegiatan keagamaan hingga 10 orang saja.

Cerita Muslim Australia Sambut Lebaran di Tengah Teror COVID-19 Photo: Keluarga Nila dan Muaz saat merayakan lebaran di gedung Springvale City Hall, Victoria, dua tahun lalu. (Supplied)

 

Lebaran kali ini, bagi umat Islam di Australia, menjadi tantangan tersendiri karena adanya pembatasan sosial terkait COVID-19.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News