Cerita Penumpang Kapal Tenggelam: Terapung 11 Jam di Laut, Selamat Berkat Benda Ini

Cerita Penumpang Kapal Tenggelam: Terapung 11 Jam di Laut, Selamat Berkat Benda Ini
Enam dari sembilan penumpang dan ABK KM Tiga Bersaudara yang tenggelam antara Perairan Pulau Tiga dan Desa Namlea Ilath, Pulau Buru bisa selamat akibat bertahan di atas rakit yang terbuat dari jeriken. (16/1) (ANTARA/daniel)

Kemudian pada pukul 11.00 WIT, satu korban atas nama Aripin Tomia kembali mengambil inisiatif untuk berpisah dari rombongan yang mengapung menggunakan rakit jeriken.

"Dia menggunakan sampan untuk mendayung ke Pulau Buru dan selanjutnya terpisah dari rombongan," ujarnya.

Enam korban lain mengapung menggunakan rakit yang dibuat dari jeriken masih terbawa arus sampai lebih kurang 25 mil dari bibir pantai dan ditemukan oleh masyarakat Desa Namlea Ilath yang kebetulan melakukan pencarian menggunakan longboad.

Akhirnya mereka ditemukan dalam keadaan selamat dan selanjutnya para korban dibawa ke desa Namlea Ilath untuk mendapatkan perawatan.

"Pukul 12.00 WIT tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian satu orang korban yang belum ditemukan dengan dibantu masyarakat Desa Namlea Ilath, di mana area pencarian perairannya antara Pulau Buru, Pulau Manipa dan Pulau Ambalau," jelas Pinge.

Dalam proses pencarian korban belum membuahkan hasil kemudian tim SAR gabungan mengambil inisiatif untuk kembali ke Namlea karena faktor hujan, angin kencang dan gelombang tinggi.

Pukul 16.00 WIT tim SAR gabungan tiba di Namlea dan melakukan konsolidasi, sehingga proses pencarian akan dilanjutkan pada besok hari, dan bila korban belum ditemukan maka pencarian ini akan dilangsungkan hingga enam hari ke depannya. (antara/jpnn)

KM Tiga Bersaudara tenggelam di laut pada Jumat malam (14/1) 2022 sekitar pukul 21:30 akibat dihantam gelombang tinggi.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News