Cerita Praka Nodi, Anak Petani Anggota Paspampres

Cerita Praka Nodi, Anak Petani Anggota Paspampres
Praka Nodi (tengah), anggota Paspamres, bersama dua rekannya bersenjata lengkap, saat kedatangan Presiden Jokowi di lokasi Embung Rawa Sari, Kaltara, Jumat (6/10). Foto: YULIANA WIDHY JANUARTIWI/ RADAR TARAKAN/JPNN.com

Di lapangan, berdasarkan pengalamannya, sampai saat ini tak pernah menemui kendala. Menghadapi kerumunan warga yang ingin mendekat ke presiden, sudah hal yang biasa.

"Alhamdulillah tidak sampai berlebihan perlakuan mereka ke presiden karena warga pun mengerti," ujar pria berdarah asli Dayak Saben ini.

Pengalaman lain yang mengesankan ke saat pelosok dan ke wilayah perbatasan. Melelahkan sudah pasti. Namun, bagi prajurit TNI itu hal biasa karena sudah kerap dijalani.

Terlebih dirinya lahir dari desa terpencil. "Tantangannya naik perahu dan ketemu giram itu sering kami lalui ke pelosok Kalimantan. Intinya harus sehat," urainya.

"Kami harus siap dengan konsekuensinya. Termasuk harus tetap waspada meski sudah disterilkan lokasi sebelum kedatangan presiden. Jika ada kejadian tak terduga dan dianggap membahayakan, utamakan amankan objek VVIP terlebih dahulu," tegasnya.

Dia mengatakan, dukungan dan doa kedua orang tuanyalah yang membawa dirinya sampai bisa seperti saat ini. Ia bahkan mengakui sejak 2006 lalu meninggalkan tanah kelahiran, baru dua kali pulang kampung.

"Kalau sekarang meski sedang ke Kaltara tapi tidak bisa ke Malinau. Jauh, empatjam waktunya ke sana. Dan harus terbang lagi besok mengawal bapak. Yah, tunggu waktu cuti saja," pungkas anak pertama dari tiga bersaudara ini. (***/nri)


Praka Nodi tak menyangka bisa sampai ke istana sebagai anggota Paspampres. Rasa bangga tentu ada, terlebih dirinya anak seorang petani.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News